Mentransfer file di Linux adalah tugas rutin yang wajib dikuasai oleh setiap administrator sistem, terutama saat Kamu harus memindahkan data antara sistem lokal dan remote di jaringan. Beruntung, Linux menawarkan beberapa alat yang kuat dan fleksibel untuk keperluan ini.
Dua alat paling populer yang bisa Kamu gunakan adalah SCP (Secure Copy) dan Rsync. Keduanya memberikan solusi aman untuk mentransfer file, baik di lingkungan lokal maupun remote, dengan berbagai keunggulan masing-masing.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menggunakan SCP dan Rsync untuk mentransfer file dengan mudah dan efisien, baik dalam skenario lokal maupun antar server jarak jauh.
Apa Itu Secure Copy Protocol (SCP)?
SCP adalah program berbasis baris perintah yang memungkinkan Kamu menyalin file dan direktori dengan aman antara dua host melalui SSH (Secure Shell). Keunggulan utama SCP adalah enkripsi data selama transfer, memastikan keamanan informasi saat mentransfer file di jaringan.
Berikut sintaks umum SCP:
scp [options] source_file destination
Penjelasan:
- source_file: File atau direktori yang ingin Kamu salin.
- destination: Lokasi di mana file atau direktori akan ditempatkan.
Menyalin File Secara Lokal
Untuk menyalin file antar direktori di mesin yang sama, cukup gunakan perintah SCP berikut:
scp ~/document.txt /tmp
Menyalin File ke Server Jarak Jauh
Jika Kamu perlu menyalin file ke server remote, Kamu harus memasukkan alamat IP server dan jalur tujuan:
scp ~/document.txt [email protected]:/home/username
Menyalin Direktori
scp -r ~/aessaputra /tmp
Apa Itu Rsync?
Rsync adalah alat transfer file yang sangat efisien, dirancang untuk mengirim dan menerima file serta direktori antara dua lokasi, baik lokal maupun remote. Salah satu keunggulan Rsync adalah kemampuannya untuk mensinkronkan direktori, membuatnya ideal untuk menjaga dua lokasi tetap identik secara terus-menerus.
Sintaks umum Rsync adalah:
rsync [options] source destination
Transfer File Lokal
Untuk mentransfer file atau direktori secara lokal dengan Rsync, Kamu bisa menggunakan opsi -a (arsip) untuk menjaga izin, kepemilikan, dan cap waktu, serta -v (verbose) untuk menampilkan status transfer:
rsync -av ~/myfolder /backup
Transfer File ke Server Jarak Jauh
Secara default, Rsync menggunakan SSH untuk transfer jarak jauh. Berikut cara mentransfer file atau direktori ke server remote:
rsync -av ~/myfolder [email protected]:/home/username
Perintah ini akan mentransfer myfolder ke server jarak jauh. Jika perintah dijalankan lagi, Rsync hanya akan mentransfer file yang berubah, sehingga sangat efisien.
Transfer File dari Server Jarak Jauh
Untuk mentransfer file dari server remote ke mesin lokal, perintah yang digunakan adalah sebagai berikut:
rsync -av [email protected]:/home/username/myfolder /backup
Sinkronisasi Direktori dengan Rsync
Kekuatan utama Rsync adalah kemampuannya untuk menyinkronkan direktori. Kamu dapat memastikan bahwa dua direktori baik di mesin yang sama atau di dua mesin berbeda—tetap sinkron menggunakan perintah berikut:
rsync -av /local/directory/ username@remote_host:/remote/directory/
Untuk menyinkronkan direktori jarak jauh dengan direktori lokal, cukup balikkan urutan sumber dan tujuan:
rsync -av username@remote_host:/remote/directory/ /local/directory/
Jika transfer file terhenti karena masalah jaringan atau alasan lainnya, Kamu bisa melanjutkan transfer yang tertunda dengan menggunakan opsi –partial:
rsync -av --partial /path/to/source username@remote_host:/path/to/destination
Kesimpulan
Baik SCP maupun Rsync adalah alat yang sangat efisien dan aman untuk mentransfer file di Linux. SCP unggul dalam kesederhanaannya, sementara Rsync menyediakan fitur lebih lanjut seperti sinkronisasi dan efisiensi transfer dengan hanya mentransfer perubahan file.
Dengan memahami cara kerja kedua alat ini, Kamu akan dapat dengan mudah mengelola transfer file dan sinkronisasi data antara sistem lokal maupun jarak jauh, membuat pekerjaan sebagai administrator sistem menjadi lebih lancar dan efisien.